Jakarta - Direktorat Registrasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik menggelar acara Sosialisasi Pengembangan ASROT Simplifikasi dan Automasi untuk Peningkatan Pelayanan Publik, Senin (17/2/2025). Acara yang diselenggarakan secara hybrid, melalui Zoom Meeting dan secara luring di Auditorium Gedung Merah Putih, Kantor Badan POM, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 611 peserta yang terdiri dari internal Badan POM dan pelaku usaha komoditi obat bahan alam, obat kuasi dan suplemen kesehatan. Peserta melakukan pengisian Pre-Test dan Post-Test sebelum dan setelah kegiatan yang dilakukan. Bagi para peserta, dapat menonton ulang acara ini melalui tautan www.youtube.com/live/DNcfKf4OKME?si=GYvgI3G0pdcdkqhe melalui kanal Youtube.
Acara dibuka oleh Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Kashuri, yang menekankan bahwa BPOM akan terus berinovasi untuk mempermudah pendaftaran produk, sehingga regulasi terkait pendaftaran akan mudah diakses oleh para pelaku usaha. “Kedepannya, saya menghimbau agar desain kemasan produk segera diselesaikan secara baik sesuai dengan hasil evaluasi karena NIE pada sistem ASROT baru dapat dilihat jika desain kemasan telah disetujui. Sehingga produk secara legal telah terdaftar di sistem ASROT” ujar Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik dalam sambutannya.
Materi Pertama disampaikan disampaikan oleh Direktur Registrasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik yang memaparkan tentang perbaikan dan pengembangan ASROT yang telah dilakukan pada tahun 2024. Perbaikan dan pengembangan yang dilakukan antara lain: penyempurnaan sistem pendaftaran akun perusahaan, perbaikan sistem registrasi ulang tanpa perubahan serta percepatan evalausi untuk registrasi kembali produk yang ditolak by system.
Materi kedua disampaikan oleh Tim Pengembang ASROT yakni PT Invensi Digital Nusantara yang diwakili oleh Yudi. Pada paparannya, Yudi menyampaikan terkait pengembangan yang telah dilakukan pada tahun 2024. Selain itu, pada materi kedua ini juga dilakukan simulasi terkait pengembagan yang dilakukan. Simulasi yang dilakukan bertujuan agar para peserta memahami alur proses pengembangan terbaru.
Sebagai penutup, Direktur Registrasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, menjelaskan bahwa implementasi sistem baru ini akan dimulai pada 1 Maret 2025. Ia berharap pengembangan sistem tersebut dapat memberikan kemudahan dalam menyederhanakan proses registrasi yang selama ini dirasa rumit. Selain itu, diharapkan sistem baru ini juga mampu mempercepat proses evaluasi sehingga dapat menghasilkan keputusan yang lebih cepat serta menekankan pentingnya penyesuaian dengan regulasi terbaru agar sistem yang diterapkan tetap relevan dan efektif. Dengan demikian, diharapkan pengembangan ini akan membawa dampak positif bagi kelancaran operasional di masa depan.